Tuesday, July 23, 2013

(13) Tak selalu butuh perhatian


Niat saya ingin menulis catatan untuk hari ke 13, namun untuk beberapa lama saya hanya terpaku di depan tampilan Facebook; melihat-lihat newsfeed, dan membaca status-status, serta tautan berbagi (shared link) dari teman-teman. Sejam sudah saya berada di depan layar tulis pagi tadi, dan saya benar-benar kehilangan minat untuk menuliskan gagasan apapun yang telah saya temukan di seharian kemarin.

Ada yang aneh sejak pagi tadi, saya seperti berada pada semacam perasaan anti klimaks. Bukan karena lelah  atau bosan, namun jiwa saya terasa berada pada fase hibernasi (diam namun tak mati; hidup tanpa gairah untuk beraktifitas). Jadi, seharian penuh saya tadi tidur dan merebah di atas pembaringan. Istri saya berkali-kali tanya "Mas sakit lagi?" saya jawab tidak... hanya entah...

Ada semacam kemandegan dalam diri ini. Saya pun bingung hendak berfokus pada perenungan apa? penggalian apa lagi kali ini? karena tiba-tiba banyak sekali isu yang ingin saya bicarakan dan untuk saya tulis sebagai perenungan.  Sialnya, semua yang ingin saya tulis itu tiba-tiba terasa artifisial (palsu); karena beragam topik yang ada di kepala saya tadi sepertinya bukan tentang yang penting untuk diri saya, saat ini.

Saya sempat bersedih hati, karena bagaimanapun, saya harus memaksa otak dan hati saya untuk bangun dan menyelesaikan komitmennya. Tapi nyatanya, seharian ini benar-benar tak ada apa-apa  yang tergerak...hingga saya pun menyerah; berdamai untuk menerima kemauan diri saya sendiri, hari ini.


***

Pagi tadi, saya menghentikan tulisan yang sudah separuh jadi, lalu memutuskan untuk mematikan komputer. Saya tiba-tiba lebih memilih untuk menghirup udara pagi, sambil berolahraga ringan di taman rumah saya...

Saat saya menerima kemauan diri saya itu  lah, saya kemudian merasakan intimasi yang hening dan romantis, karena di momen-momen itu, saya merasa sedang berpacaran dengan diri saya sendiri. Dan pada saat itu pula, ada sesuatu yang mengatakan bahwa dalam "perjalanan spiritual" serta pengggalian diri, tidak lah perlu kita tergopoh-gopoh karena terkurung dengan hal-hal yang tidak membebaskan. Bahwa untuk proses ini, tak selalu  nya kita harus terus beraktifitas, karena seperti segala hal yang membincangkan "pertumbuhan", ada masa-masa di mana kita harus diam dan membiarkan benih-benih yang kita tanam tumbuh dengan sendirinya

Saat di taman tadi pagi, saya menyentuh beberapa helai daun yang tak pernah saya sadari kapan mereka tumbuh dan menjadi ada. Namun pertumbuhan tunas-tunas daun itu mengajarkan bahwa mereka tak membutuhkan perhatian kita yang berlebih. Karena ternyata, untuk bisa dinikmati hasil pertumbuhannya, daun-daun itu juga perlu dibiarkan begitu saja...Untuk bertumbuh, jiwa tak selalu butuh perhatian, Ia juga perlu untuk sejenak diabaikan...