Wednesday, February 15, 2012

(11) Puasa; Mensyukuri Sakit


Sore ini menulis tafakkur hanya untuk melupakan sakit...sejak kemarin badan terbaring lemas. Hari ini tak masuk kerja, absen yang entah sudah berapa kali dalam sebulan terakhir ini. Kenapa akhir-akhir ini aku menjadi sakit-sakitan? huh...aku lihat air putih oxigen di meja depanku sungguh sangat menggoda. sayangnya, Tenggorokan ini sudah terlanjur kukeringkan lebih dari separuh hari, aku tak mau merasa rugi jika akad ini ku batalkan gara-gara sebotol air seharga 6000 rupiah itu. Tuhan memang syariatkan puasa bukan untuk orang sakit.tapi entahlah, rahasia apa yang ingin disampaikan hatiku padaNya. kali ini hanya Dia yang tahu. aku sendiri bahkan tak bisa menangkap lirihnya... 

Ya "mengapa aku sakit?" itu pertanyaan semua orang bukan? tapi jarang yang bertanya "mengapa aku sehat?' seorang pengemis kecil yang buta membawa sebuah papan bertuliskan "beri aku makan, aku lapar" dan duduk seharian di jalanan pasar, namun sedikit sekali yang memberinya walau sekedar uang recehan, hingga seorang pemuda lewat didepannya, membaca kalimat itu, kemudian menghapus dan menggantinya dengan kalimat yang lain. Tiba-tiba para pengunjung pasar berduyun-duyun membantu pengemis kecil yang buta itu. Di rubah bagaimana kalimatnya? pemuda tadi menggantinya dengan kalimat "Indah sekali hari ini, sayang sekali aku tak bisa melihatnya"

Teman, syukur itu memang selalu harus diingatkan. Sejenak berdiam mensyukuri kesehatan terlihat sangat berharga ketika kita sakit. Benar, tidak perlu sakit parah, jika kepala kita pusing, badan menggigil atau hidung meler saja telah membuat kita benar-benar OFF; tak mampu berfikir, tak bisa berproduksi sama sekali. Saat ini saya ingin ingatkan sahabat-sahabat saya untuk berucap 'alhamdulillah' tulus dari dalam jiwa, jika mereka merasa sehat. Sekali-kali bertanyalah "mengapa aku sehat?" karena Sehat itu sejatinya adalah kenikmatan terbesar setelah iman.

alhamdulillah 

No comments: