Sunday, February 5, 2012

(3) Penghambaan Rahasia


Jika definisi TAQWA adalah menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan, maka puasa adalah latihan; karena kita tidak hanya menahan diri dari larangan dan dosa-dosa, kita bahkan  menahan diri dari sesuatu yang pada mulanya diperbolehkan, seperti makan dan minum. Puasa telah menempatkan kita pada posisi keutamaan (fadhilah) karena berarti kita berada "lebih" dari kondisi yang biasanya.

Merasa berada dalam kondisi yang 'istimewa' ini penting, karena kondisi inilah yang akan membantu kita lebih berfokus pada olah jiwa dan peningkatan spiritual. Seringkali, kita lupa tentang sisi-sisi kejiwaan, karena hal-hal yang fisikal dan material kita telah terpenuhi. Kenyang membuat kita tidak peka. Islam memang ingin menciptakan kondisi ini istimewa. Islam juga tidak membenarkan puasa menahun (wishal) tanpa jeda, karena itu hanya akan menyebabkan tujuan puasa sebagai 'pengkondisian' ini menjadi sia-sia.       

Sahabat, momentum Ramadhan sejatinya lebih berisi tentang perenungan-perenungan jiwa. Sungguh kiranya benar bahwa esensi puasa sama sekali bukan tentang dunia di luar kita; bukan tentang gebyar 'bulan penuh berkah'; bukan tentang ceremonial ataupun ritual-ritual semata, BUKAN. esensi puasa adalah tentang kita; tentang jiwa dengan dirinya, tentang intimasi yang paling rahasia antara hamba dengan Tuhan-Nya. Lihatlah bahwa Semua ibadah itu dipersembahkan untuk Tuhan, tapi bahwa ibadah puasa ini berbeda, karena ia begitu rahasia. Tuhan berfirman dalam hadis Qudsy nya "Puasa itu adalah Ibadah yang khusus untuk-Ku, AKU sendiri yang akan memberi ganjarannya"

Kembali ke menu "Tafakkur Ramadhan"

No comments: