Wednesday, February 15, 2012

(8) Buka Puasa: Membuka Hati Buat Yang lain


Tafakkur hari ini saya tulis saat menjelang berbuka puasa. "Berbuka" bahasa arabnya Ifthar yang berarti (memecah, memulai, menciptakan,...). Istilah ini ingin mengatakan bahwa pada saat Ifthar berarti kita memecah kembali kondisi badan yang telah beberapa jam kita 'bekukan'; memulai kembali organ-organ pencernaan yang sekian lama kita istirahatkan; menciptakan kembali energi dan semangat jasad untuk kembali segar dan bergairah

Alangkah sempurna jika 'buka puasa' tidak hanya dinikmati sebagai pemuasan fisik yang tertahan; pelepasan dahaga dan rasa lapar. Namun 'berbuka puasa' juga dinikmati sebagai simbol atas pemuasan terhadap jiwa-jiwa yang selama ini kering; miskin cinta kasih dan kepedulian kepada sesama. The opening (berbuka) bukan hanya berarti 'membuka' mulut untuk makanan dan minuman. Namun 'berbuka' bisa bermakna luas, sebagai momen untuk 'membuka' hati dan 'membuka' fikiran.

Membuka hati untuk orang lain berarti menyediakan ruang untuk orang yang berbeda dengan kita; yang selalu kita anggap jahat, kotor, pesakitan, pendosa, beda agama, dan semua orang yang kita 'sekat' dan kita sebut sebagai 'mereka' yang bukan golongan kita. Sedangkan Membuka fikiran berarti menyiapkan fikiran agar memiliki toleransi dan keterbukaan terhadap apapun yang berbeda dan asing untuk nalar kita. Siap dengan ilmu baru, wawasan baru, penafsiran baru, dan perspektif-perspektif baru.

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa bagi yang berpuasa ada dua waktu yang paling menggembirakan; pertama saat berbuka, yang kedua saat ia bertemu muka dengan sang pencipta. Saya merenung, bahwa ternyata 'berbuka' tak begitu menggembirakan jika saya sendirian...sensasi dari segala nikmat makanan dan minuman itu sirna jika saya menoleh ke kanan dan ke kiri tiada teman. Saat itu pula saya berfikir, bahwa sebenarnya, kegembiraan hati saat buka puasa itu bukan hanya tentang makanan dan minuman yang siap saya santap. Ternyata, kegembiraan itu juga tentang 'dengan siapa saya berbagi rasa?"

Disinilah saya ingin mengajak anda untuk membuka puasa anda, bukan hanya dengan makanan dan minuman anda. Namun juga untuk membuka hati buat yang lain. Saya mengandaikan, bahwa sebenarnya sorga itu tiada nikmatnya  jika kita 'sendirian' saja. Jika kita terlalu ekslusif, pelit dan lebih berambisi untuk meringkus nikmat Allah sendirian. Egoisme kita terkadang menjadikan kita lebih suka mengeluarkan orang lain dari teritori 'rahmat Tuhan', padahal rahmat-Nya maha luas, mencakup segala macam hamba yang tidak masuk dalam pikiran kita. Sahabat, memang benar bahwa untuk memiliki hati yang terbuka, kita harus memiliki pikiran yang terbuka....oleh karena itu saya ingin ucapkan, Selamat berbuka puasa...:)

(Madyan: Tafakkur Ramadhan)

No comments: