Friday, July 27, 2012

Nuzulul Quran: Misteri Yang Selamanya Sakral


Dikisahkan, bahwa al-Quran pertamakali diturunkan pada malam ke 17 bulan Ramadhan ini. Ada sebagian Ulama yang bilang bukan 17, namun alQuran turun pada hari ke 21. Beberapa Ulama mengait-ngaitkan penurunan alQuran ini dengan momentum Ramadhan yang paling berharga, yaitu pada malam seribu bulan (lailatul Qadar). Memang berbeda-beda penafsiran Ulama, namun yang jelas narasi tekstual al-Quran mengatakan bahwa pada bulan ini lah firman Tuhan itu diturunkan kepada Muhammad saw., ...Unzila fiihil Qur'an... (QS:2:185). 

Saya dulu pernah menulis buku berjudul "Peta Pembelajaran al-Quran" yang diterbitkan Pustaka Pelajar, tahun 2008. Salah satu pertanyaan pokoknya adalah ingin mengungkap bagaimana proses pewahyuan al-Quran itu terjadi, antara 'Tuhan' dan Muhammad saw. Sebuah ambisi yang baru saya sadari 'lebay' karena saya ingin menjelaskan pola komunikasi Tuhan dengan manusia bernama Muhammad. Mana bisa saya mengungkap 'rahasia' itu? karena semakin dijawab, semakin banyak pertanyaan yang membuntutinya. Tapi setidaknya, dulu saat buku itu selesai saya tulis, saya sudah merasa sangat paham...walupun sekarang harus saya akui, bahwa ternyata yang saya pahami itu sejatinya hanyalah 'sebuah dongeng'. 

Bahwa sebenarnya, setiap penjelasan Ulama tentang misteri pewahyuan itu sebenarnya apologetik dan hanya berisi spekulasi-spekulasi semata, kemudian sebagian dari spekulasi-spekulasi itu dicari-carikan dalilnya. Sama seperti kebanyakan penjelasan ilmu KALAM tentang hampir semua konsep keimanan kita. khususnya tentang pewahyuan, para Ulama sehebat apapun tidak akan pernah memiliki kapasitas yang cukup untuk  memberikan reportase yang akurat tentang prosesi pewahyuan itu, walaupun sekedar penjelasan-penjelasan mereka itu kemudian menjadi bermanfaat bagi umat yang awam seperti kita. Setidaknya, jawaban-jawaban para ulama itu membuat 'iman' tenang, tidak bergejolak. Namun apa yang lebih penting? sebuah keimanan bulat-bulat tentang kitab suci ini, ataukah penalaran yang benar-benar masuk akal tentang prosesi pewahyuannya? Jika yang kita cari yang kedua, maaf saya khawatir kita akan kecewa. 

bagi Umat islam, misteri 'Nuzulul Quran' itu hingga saat ini hanya bisa disakralkan begitu saja. Kita tidak membutuhkan akurasi sejarah, bahwa benar-benar pada tanggal 17 Ramadhan ini al-Quran diturunkan. Karena, diturunkan kemana? Ulama-ulama itu bilang diturunkan ke 'Baytul Izzah'. Tapi ketika ditanya, apa itu 'Baytul Izzah"...? sama sekali tak ada jawaban yang memuaskan, 'Baytul Izzah' hanya diterjemahkan sebagai "tempat yang mulia di langit dunia"...titik! Gara-gara itu kan, al-Quran harus dipahami turun dua tahap, pertama turun satu paket utuh di 'langit dunia' (yang entah dimana itu), kedua turun berangsur-angsur dalam rentang masa 22 tahun masa kerasulan Muhammad saw., Tidak hanya di bulan ramadhan ini saja!

Jadi menurut saya, ada dua pilihan bagi anda jika ingin mendalami ilmu al-Quran, kaitannya tentang event "Nuzul al-Quran" dan hal-hhal yang terkait dengan misteri pewahyuannya. Pertama anda menjadi Muslim 'baik-baik' yang perlu menerima begitu saja jawaban-jawaban apologetik itu, untuk menjaga keimanan anda terhadap kitab suci ini. Pilihan Kedua, anda juga tetap menjadi muslim 'baik-baik' hehe...namun membebaskan fikiran anda dengan pertanyaan-pertanyaan 'nakal' yang tak berujung, tanpa harus menggantungkan keimanan anda pada kepuasan intelektual yang disebut 'masuk akal' (intelligible). Karena jika kepuasan itu yang anda cari, saya jamin anda TIDAK AKAN mendapatkannya, kecuali anda juga seorang 'nabi'.

(Madyan: Tafakkur Ramadhan)

No comments: