Thursday, July 26, 2012

(6) Satu Kata Saja, SEBENTAR

[Paragraph I]
Kita lahir dalam keluarga yang menganut iman ini. Dari bayi kita hanya diajari iman ini. Pelajaran dari yang paling dasar hingga paling tinggi juga hanya tentang iman ini. Keluarga, teman, sanak saudara bahkan tetangga, kebanyakan iman mereka juga seperti ini. Sehari-hari, telinga kanan dibisiki, bahwa iman selain iman kita ini bukanlah iman, tapi kesesatan. Telinga kiri kita juga mendengar ujar-ujaran, bahwa selain jalan yang kita imani ini adalah jalan ke neraka; itu lembah sangat panas dengan api yang menyala-nyala. Bertahun-tahun kita dijejali dengan ajaran, bahwa orang selain kita adalah bodoh; pasti celaka. Pasti banyak di buku-buku kita yang bicarakan iman, bahwa iman selain ini tak masuk akal. Selain akidah kita hanya ajaran orang yang mengkhayal-khayal.

[Paragraph II]
Kini, sudah terjadi..., bahwa yang kita pahami hanyalah iman kita. Kini, sudah terpatri..., bahwa yang kita sukai hanyalah kepercayaan kita. Tak perlu tengok kanan kiri. Sudah cukup; hanya diri kita yang terbaik, hanya bayangan sendiri yang menarik. Tak boleh ada pertanyaan; tak boleh ada keberatan. Kita, sudah sangat hebat. Sorga bahkan sudah kita sekat-sekat. Tentang Tuhan, kita hampir memastikan mendapat rahmat. Kebenaran dan kerendahan hati?, Ah..., itu tak patut lagi jadi bahan diskusi; itu sudah basi. Karena hanya kita yang  selamat, itu sudah pasti. Jadi, tak perlu lah bicarakan tentang orang lain, karena hanya kita yang paling kuat, hanya kita yang akan selamat...    

Sahabat, untuk dua paragraf diatas, saya ingin menawarkan satu kata untuk digunakan: "SEBENTAR"

Selamat membuka puasa,... selamat membuka hati,... selamat membuka nalar dan fikiran....


Ini bukanlah kritik tentang iman. Ini adalah refleksi tentang cara kita memandang perbedaan.
Bukan iman kita yang seharusnya terguncang atau bergoyang-goyang, namun bahwa memang setiap benih keangkuhan dan kesombongan sudah sepatutnya lenyap dan menghilang


Baca Tafakkur Ramadhan 1433 H yang lainnya...  



No comments: