KARMA

(Berbagi Cerita)

....

Lho mbak nya juga shalat dan mengaji tho? tanya ku...

"Mas, saya ini pinter bahasa Arab dan saya dulu selalu menang kalau ikut lomba-lomba Qira'ah, tingkat propinsi lho.… Bapak saya dulu adalah seorang Kyai di Jawa Timur... beliau sudah wafat 3 tahun yang lalu.

"Masya allah......Jadi, saya harus panggil anda ini GUS atau NING*....? hahah" saya tertawa, karena sedikit geli dengan pertanyaan saya sendiri...empat teman yang duduk di lingkaran diskusi pun ikut terbahak-bahak.. 

"Ah...mas-mas dan mbak-mbak ini bebas aja mau panggil saya apa.…wong udah pada tahu" timpalnya dengan tersenyum cantik sambil mengerling mata… "whoa...Ning yang satu cukup binal ya..." kata saya, disusul gelagak tawa yang lain.

Mas, Abah saya dulu adalah tokoh yang sangat keras...Beliau dulu terkenal di kampung kami sebagai sosok yang rajin menggerakkan massa untuk mengusir para waria, menyegel warung-warung malam, menghardik para penjudi, membakar tempat-tempat prostitusi..."..Abah saya dulu bahkan sampai menggunduli para waria di Jalanan... Saya aja dulu waktu kecil sampai ikut menangis melihat mereka dipermalukan seperti itu mas. Kasihan mas...  

"Subhanallah… lalu kenapa anda seperti ini sekarang Gus...Ning? ...Saya bingung harus memanggil apa; gus, ning, mbak, mas?...

"Yaa..saya juga ndak tau mas....tapi saya percaya hukum karma..."

"Maksudnya...?"

"Mmmmm....., dulu abah saya berbuat seperti itu kepada para waria, sekarang anaknya sendiri banci.. Ndak tau lah mas, ....semoga saja, Abah saya diampuni jika perbuatan nya dulu itu kelewatan"

[....kami semua membisu....]    

"Yang penting, saat ini saya selalu menghormati Abah dan Ummi saya.. Ummi saya yang tahu keadaan saya begini dan sesekali saya masih pulang ke rumah mas....Tiap hari saya selalu shalat malam...saya selalu mendoakan Abah...dan Saya juga mengajari teman-teman waria saya untuk mengaji al-Quran...Adapun kenapa saya sekarang menjadi seperti ini...hanya Tuhan yang bisa menjawabnya"

"O iya, Mas Madyan...., saat ini sedang sibuk apa mas? 

.....

[Saya,...masih membisu]

(Madyan: Rumput Liar 2011)

(*) GUS: panggilan bagi anak lelaki seorang Kyai di Jawa timur, sedangkan NING digunakan untuk anak perempuannya